Rabu, 01 Mei 2013

ICT dalam Bidang Kesehatan

Posted by Unknown | 14.15 Categories:

PENGENALAN ICT ( INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY ) DALAM BIDANG KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN  INDONESIA


Disusun untuk memenuhi matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan
 yang dibimbing oleh Ibu Putri Kumala Dewi


Oleh
Junizar Fanny Riki Asri 110533430579
Mahani Rosyidha          110533430582











UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
DESEMBER 2012
Judul: Pengenalan  ICT ( Information And Communication Technology ) dalam Bidang Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan  Indonesia

1.    Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada era global sekarang ini, kebutuhan informasi sudah menjadi kebutuhan umum masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di desa yang jauh dari kota. Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf hidup tinggi, tetapi masyarakat menengah ke bawah pun sudah bisa menikmatinya. Hal ini terbukti dengan ditemukannya alat telekomunikasi HP di berbagai pelosok pedesaan. Bukti ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah berkeinginan untuk dapat berkomunikasi secara cepat dan memperoleh informasi dari berbagai tempat tidak hanya di Indonesia, tetapi bisa sampai ke manca negara.
 Kombinasi alat komunikasi yang ada sekarang ini dengan media pendukung berupa komputer akan memiliki nilai tambah dan memungkinkan orang untuk menyimpan data lebih banyak. Di samping itu, kelengkapan fasilitas yang ada dalam komputer sangat membantu pemenuhan kebutuhan informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebar ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang yang bersifat information-intensive, tetapi teknologi informasi relatif tertinggal. Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi masalah arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini merupakan bagian penting dalam manajemen informasi. Dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat ( lebih kurang 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun ), dokter akan tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengupdate perkembangan terbaru.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan karyawan,  juru medis, dan pasien. Pemanfaatan komputer dalam kesehatan ini berawal dari otomatisasi di bidang administatif, dilanjutkan dalam produktivitas secara departemen misalnya di dalam laboratorium pemberdayaan dalam kesehatan. Sistem informasi saat ini diperluas bukan hanya pada pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal ( pengunjung ) agar pasien yang sedang menginap di rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan-peralatan medis, misalnya pada CT scan ( Computer Tomography ).
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan pasien dan masyarakat.
Namun, dalam perkembangannya, masih terdapat kendala misalnya mengenai letak geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas layanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas medis di Indonesia.
“Adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi,…. Diperlukan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan sebagai pendukung dan muatan utama nasional.” ( Kadiman, 2006:5). Maka, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi mempermudah kelancaran pelayanan kesehatan.
Berangkat dari latar belakang di atas, makalah ini berjudul Pengenalan ICT ( Information And Communication Technology ) dalam Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan  Indonesia ”. Pengenalan teknologi informasi sangat dibutuhkan agar pelayanan kesehatan dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat, sehingga peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia meningkat. Selain itu, dengan pengenalan teknologi diharapkan masyarakat mampu berdaya saing global.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut.
(1)      Apa peran ICT dalam bidang kesehatan?
(2)      Apa saja ICT yang digunakan dalam bidang kesehatan?
(3)      Bagaimana upaya pengenalan ICT  dalam bidang kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Indonesia?


1.3    Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan pembahasan dalam makalah ini sebagai berikut.
(1)   Mendeskripsikan peran ICT dalam dunia kesehatan.
(2)   Mendeskripsikan ICT yang digunakan dalam bidang kesehatan.
(3)   Mendeskripsikan upaya pengenalan ICT dalam bidang kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Indonesia.

2.        Pembahasan
2.1 Peran ICT dalam Bidang Kesehatan
Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan untuk pasien dan masyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak berperan dalam dunia kesehatan antara lain : untuk urusan adminstrasi, obat-obatan, diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien), serta penelitian. Selain itu, peran teknologi informasi lainnya yaitu sebagai pusat informasi kesehatan (Health Information Center), sebagai penyedia informasi yang terpercaya (reliable) dan mampu untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis kesehatan berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan, melakukan pemantauan dan pengendalian masalah kesehatan melalui Health Monitoring System, konsultan kesehatan bagi masyarakat, baik secara online (web) maupun offline.
“Untuk penanganan yang lebih efisien dibutuhkan suatu koordinasi antar unit pelayanan kesehatan dimana pasien itu didiagnosa ke tempat-tempat dimana pasien tersebut akan dirujuk sehingga penaganan dapat lebih tepat dan efisien tanpa terdapat redudansi”(Irawan 2006:3).Pada tahapan saat ini telah dilakukan identifikasi layanan-layanan unggulan bidang kesehatan dengan karakteristik yang dimiliki, antara lain: berorientasi pada kebutuhan masyarakat, berpotensi untuk dikembangkan (high potential), layanan inovatif (strategic), efektif dan integritas (key operational), dan menciptakan efisiensi (support). Selanjutnya dilakukan pengembangan aplikasi web berdasarkan layanan unggulan yang diidentifikasi. Sistem yang dirancang akan menghubungkan jaringan Rumah Sakit yang bekerjasama dan menyimpan data keberadaan peralatan kesehatan serta ruangan yang tersedia di masing-masing rumah sakit pada saat tertentu. Data ini kemudian dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan layanan unit gawat darurat melalui fasilitas tertentu seperti situs web serta SMS. DGS bidang kesehatan yang dihasilkan saat ini bersifat informatif kepada masyarakat dan layanan interaktif untuk layanan registrasi online tenaga kesehatan.

2.2 ICT yang Digunakan dalam Bidang Kesehatan
“Adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi,…. Diperlukan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan sebagai pendukung dan muatan utama nasional.” ( Kadiman, 2006:5). Terdapat banyak bidang kesehatan yang memanfaatkan teknologi informasi antara lain:  sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Namun, untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh yang bergerak menggunakan system Dynamic Spatial Reconstruction(DSR)
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem komputer yang menggunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang tampilannya dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu, Nuclear Magnetic Resonance yang merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat menggunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Penggunaan robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Saat ini telah ada penemuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberikan obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Pada teorinya urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematik.
Fitur-fitur layanan unggulan bidang kesehatan saat ini yang dikembangkan meliputi : registrasi tenaga kesehatan, forum kesehatan, info rumah sakit, info puskesmas, pelatihan kesehatan, penelitian laboratorium kesehatan, promosi kesehatan, tips sehat, keluarga sehat, jamkesmas, info lingkungan sehat, info penyakit menular, dan lain-lain. Pada pengembangan sistem informasi berikutnya, DGS(Digital Government Services) bidang kesehatan akan diperluas berdasarkan layanan unggulan secara bertahap dengan membangun sistem informasi yang mendukung pelayanan kesehatan masyarakat, seperti call center, messaging system (berbasis SMS), kios digital pelayanan kesehatan, pengembanngan layanan kesehatan berbasis online (web), dan lain-lain.

2.3 Upaya Pengenalan ICT pada Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia
Pengembangan DGS merupakan inisiatif yang dikembangkan guna mendorong pemanfaatan teknologi ICT seluas-luasnya bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan interaksi satu dengan lainnya, sehingga diharapkan dapat mengakselerasi upaya peningkatan taraf hidup dan daya saing. Dari uraian diatas, maka satu hal lagi yang sangat penting perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusianya (SDM) untuk menghadapi perkembangan TI, sehingga mampu melakukan pengembangan-pengembangan terhadap sistem existing dan berinovasi yang dapat menjadi produk layanan kesehatan unggulan yang didukung oleh enabler pada sisi Teknologi Informasi.
Salah satu kewajiban pemerintah adalah menyediakan layanan kepada masyarakat dalam  berbagai bidang misalnya bidang pelayanan kesehatan. Jangkauan pelayanan merupakan hal penting yang dapat menentukan kinerja pemerintah. Kecepatan, efektifitas, efisiensi, pemerataan, dan jangkauan pelayanan merupakan sejumlah parameter penting yang menentukan kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat.”(Kadiman 2006:89). Pelayanan secara elektronik dengan teknologi informasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat disalurkan dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga memberikan fleksibilitas dan kelengkapan layanan yang setara dengan layanan langsung secara personal. Dari segi kualitas, sebaiknya diberikan secara merata untuk berbagai kelas, sosial, ekonomi dan pendidikan. Selain merealisasikan kelengkapan layanan, perlu adanya penyuluhan mengenai teknologi informasi yang bergerak di bidang kesehatan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan sistem informasi serta memberikan informasi mengenai manfaat ICT dibidang kesehatan.
Namun, saat ini yang menjadi masalah utama dalam implementasi e-Service di Indonesia adalah luas cakupan. Layanan seharusnya tersedia merata di seluruh wilayah geografis yang berbentuk kepulauan dan tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Untuk pengembangan lebih lanjut diperlukan dukungan dari kementrian kesehatan dan operator sistem telekomunikasi, sehingga efisiensi, kecepatan serta transparansi layanan kesehatan dapat berjalan.

3.        Penutup
3.1 Simpulan
            Berdasarkan uraian dalam pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
(1)    Peran ICT dalam bidang kesehatan adalah sebagai pusat informasi kesehatan, sebagai peyedia informasi yang terpercaya dan mampu untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis kesehatan berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan.
(2)    Teknologi ICT yang digunakan dalam bidang kesehatan yaitu Sistem Computerized Axial Tomography (CAT), Sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR), Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), dan Position Emission Tomography (PET).
(3)    Upaya pengenalan ICT dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia adalah dengan melakukan penyuluhan mengenai ICT serta mengembangkan sistem informasi dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

3.2    Saran
(1)    Sebaiknya pemerintah mulai merealisasikan program ICT, agar perannya dapat dirasakan oleh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
(2)    Sebaiknya Departemen Kesehatan dan Operator Sistem Telekomunikasi bagi instansi pelayanan kesehatan masyarakat menerapkan ICT di seluruh rumah sakit bukan hanya di daerah perkotaan yang maju saja, tetapi juga di pelosok pedesaan.
(3)    Sebaiknya pemerintah mulai melaksanakan pengenalan mengenai ICT dan mulai merealisasikan ICT kesehatan dalam bentuk situs internet kepada masyarakat.

4.        Daftar Rujukan
Irawan, Yoke S., Koesoema, A.P., Soegijoko, S., Organizational Readiness in the Implementation of Internet Based Community Telemedicine

Kadiman, Kusmayanto. 2006. Buku Putih-Penelitian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta. (Modul)

Koesoema, A.P., Irawan, Yoke S., Soegijoko, S., Preliminary Design of a Community Telemedicine for Disease Surveillance & Outbreak Management, accepted at Medetel 2006, Luxembourg 2006.

Koesoema, A.P., Irawan, Yoke S., Soegijoko, S., Preliminary Design of a Community Telemedicine for Tuberculosis Control, accepted at World Congress on Medical Physics & Biomedical Engineering 2006, Seoul, 2006

1 komentar:

  1. NJ speeds sports betting by more than $50M, adds online
    New Jersey, April 20, 2021. (PRESS RELEASE) -- 김해 출장마사지 The Borgata Hotel Casino 대구광역 출장안마 & Spa 수원 출장샵 and 여주 출장샵 The Water Club in Atlantic 남원 출장마사지 City will offer online wagering at

    BalasHapus

Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Atau di kosongkan bila anda tidak ingin menampilkan pesan komentar.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
codecademy