PENGENALAN ICT ( INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY ) DALAM BIDANG KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA
Disusun untuk memenuhi matakuliah Bahasa
Indonesia Keilmuan
yang dibimbing oleh Ibu Putri Kumala Dewi
Oleh
Junizar Fanny Riki Asri 110533430579
Mahani Rosyidha 110533430582
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
S1
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
DESEMBER
2012
Judul: Pengenalan ICT ( Information
And Communication Technology ) dalam
Bidang Kesehatan untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Indonesia
1. Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Pada era global sekarang ini, kebutuhan
informasi sudah menjadi kebutuhan umum masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di desa yang jauh dari kota. Teknologi
informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf hidup tinggi, tetapi masyarakat menengah ke bawah pun sudah bisa
menikmatinya. Hal ini terbukti dengan
ditemukannya alat telekomunikasi HP di berbagai pelosok pedesaan. Bukti ini
menunjukkan bahwa masyarakat sudah berkeinginan untuk dapat berkomunikasi
secara cepat dan memperoleh informasi dari berbagai tempat tidak hanya di
Indonesia, tetapi bisa
sampai ke manca negara.
Kombinasi alat komunikasi yang ada sekarang ini dengan media pendukung berupa
komputer akan memiliki nilai tambah dan memungkinkan orang untuk menyimpan
data lebih banyak. Di samping itu, kelengkapan fasilitas yang ada dalam komputer
sangat membantu pemenuhan kebutuhan informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebar
ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan
bidang yang bersifat information-intensive, tetapi teknologi informasi relatif
tertinggal. Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu tool penting
dalam peradaban manusia untuk mengatasi masalah arus informasi. Teknologi
informasi dan komunikasi saat ini merupakan bagian penting dalam manajemen
informasi. Dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat ( lebih kurang
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun ),
dokter akan tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengupdate perkembangan
terbaru.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang
medis. Banyak rumah sakit menggunakan sistem informasi untuk menangani
transaksi yang berhubungan dengan karyawan, juru medis, dan pasien.
Pemanfaatan komputer dalam kesehatan ini berawal dari otomatisasi di bidang
administatif, dilanjutkan dalam produktivitas secara departemen misalnya di dalam laboratorium
pemberdayaan dalam kesehatan. Sistem informasi saat ini diperluas bukan hanya pada pemakaian internal,
melainkan juga pemakaian eksternal ( pengunjung ) agar pasien yang sedang
menginap di rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga
diterapkan pada peralatan-peralatan medis, misalnya pada CT scan ( Computer Tomography
).
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan
berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis
obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan
pasien dan masyarakat.
Namun,
dalam perkembangannya, masih
terdapat kendala misalnya mengenai letak geografis dan perbedaan pendidikan
yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas layanan kesehatan. Untuk itu,
masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi informasi yang digunakan dalam
bidang kesehatan agar kemudahan
untuk mengakses layanan kesehatan berjalan efektif,
sehingga dapat meningkatkan
kualitas medis di Indonesia.
“Adanya
pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi,…. Diperlukan teknologi
informasi dan komunikasi yang berperan sebagai pendukung dan muatan utama nasional.” (
Kadiman,
2006:5). Maka,
dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sangat
dibutuhkan oleh masyarakat demi mempermudah kelancaran pelayanan kesehatan.
Berangkat dari
latar belakang di atas, makalah ini berjudul
“ Pengenalan ICT ( Information And Communication
Technology ) dalam
Bidang Kesehatan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia
”. Pengenalan teknologi
informasi sangat dibutuhkan agar pelayanan kesehatan dapat lebih mudah diakses oleh
masyarakat, sehingga
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia meningkat. Selain itu,
dengan pengenalan teknologi
diharapkan masyarakat mampu berdaya saing global.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, dalam makalah ini
akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut.
(1) Apa
peran ICT dalam bidang kesehatan?
(2) Apa
saja ICT yang digunakan dalam bidang kesehatan?
(3) Bagaimana
upaya pengenalan ICT dalam bidang
kesehatan pada masyarakat
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Indonesia?
1.3
Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan pembahasan
dalam makalah ini sebagai berikut.
(1) Mendeskripsikan peran ICT dalam dunia
kesehatan.
(2) Mendeskripsikan ICT yang digunakan
dalam bidang kesehatan.
(3) Mendeskripsikan upaya pengenalan ICT
dalam bidang kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Indonesia.
2.
Pembahasan
2.1 Peran
ICT dalam Bidang Kesehatan
Ketersediaan
informasi obat yang akurat, benar, dan up
to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan untuk pasien
dan masyarakat. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi banyak berperan dalam dunia kesehatan antara
lain : untuk
urusan adminstrasi, obat-obatan, diagnostik,
terapi, perawatan (monitoring status pasien), serta penelitian. Selain itu,
peran teknologi informasi lainnya yaitu sebagai pusat informasi
kesehatan (Health Information Center),
sebagai penyedia informasi yang terpercaya (reliable)
dan mampu untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis
kesehatan berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan,
melakukan pemantauan dan pengendalian masalah kesehatan melalui Health Monitoring System, konsultan
kesehatan bagi masyarakat, baik secara
online (web) maupun offline.
“Untuk penanganan yang lebih efisien dibutuhkan suatu
koordinasi antar unit pelayanan kesehatan dimana pasien itu didiagnosa ke
tempat-tempat dimana pasien tersebut akan dirujuk sehingga penaganan dapat
lebih tepat dan efisien tanpa terdapat redudansi”(Irawan 2006:3).Pada tahapan saat ini
telah dilakukan identifikasi layanan-layanan unggulan bidang kesehatan dengan
karakteristik yang dimiliki, antara lain: berorientasi pada kebutuhan
masyarakat, berpotensi untuk dikembangkan (high
potential), layanan inovatif (strategic),
efektif dan integritas (key operational),
dan menciptakan efisiensi (support).
Selanjutnya dilakukan pengembangan aplikasi web berdasarkan layanan unggulan
yang diidentifikasi. Sistem yang dirancang akan menghubungkan jaringan
Rumah Sakit yang bekerjasama dan menyimpan data keberadaan peralatan kesehatan
serta ruangan yang tersedia di masing-masing rumah sakit pada saat tertentu.
Data ini kemudian dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan layanan unit
gawat darurat melalui fasilitas tertentu seperti situs web serta SMS.
DGS bidang kesehatan yang dihasilkan saat ini bersifat informatif kepada
masyarakat dan layanan interaktif untuk layanan registrasi online tenaga kesehatan.
2.2 ICT yang Digunakan dalam Bidang
Kesehatan
“Adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa dari
pembangunan industri menuju ke era informasi,…. Diperlukan teknologi informasi
dan komunikasi yang berperan sebagai pendukung dan muatan utama nasional.” (
Kadiman, 2006:5). Terdapat banyak bidang kesehatan yang memanfaatkan teknologi
informasi antara lain: sistem Computerized
Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X. Namun, untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh yang
bergerak menggunakan system Dynamic
Spatial Reconstruction(DSR)
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem komputer yang menggunakan gas radioaktif
untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang tampilannya dalam bentuk gambar.
Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan
sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop
radioaktif. Selain itu, Nuclear Magnetic Resonance yang merupakan
teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom)
dari atom hidrogen.
Sistem berbasis kartu cerdas (smart
card) dapat menggunakan juru medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu
tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Penggunaan robot
untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil
pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Saat ini telah ada penemuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu
mendiagnosis penyakit sekaligus memberikan obat. Ehud Shapiro beserta timnya
dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA
ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen
penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Pada
teorinya urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah
informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang
bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan
molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali
logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal
matematik.
Fitur-fitur
layanan unggulan bidang kesehatan saat ini yang dikembangkan meliputi :
registrasi tenaga kesehatan, forum kesehatan, info rumah sakit, info puskesmas,
pelatihan kesehatan, penelitian laboratorium kesehatan, promosi kesehatan, tips
sehat, keluarga sehat, jamkesmas, info lingkungan sehat, info penyakit menular,
dan lain-lain. Pada pengembangan sistem informasi berikutnya, DGS(Digital
Government Services) bidang kesehatan akan diperluas
berdasarkan layanan unggulan secara bertahap dengan membangun sistem informasi
yang mendukung pelayanan kesehatan masyarakat, seperti call center, messaging
system (berbasis SMS), kios digital pelayanan kesehatan, pengembanngan layanan
kesehatan berbasis online (web), dan lain-lain.
2.3 Upaya Pengenalan ICT pada
Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Indonesia
Pengembangan DGS merupakan inisiatif yang
dikembangkan guna mendorong pemanfaatan teknologi ICT seluas-luasnya bagi
masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan interaksi satu dengan lainnya,
sehingga diharapkan dapat mengakselerasi upaya peningkatan taraf hidup dan daya
saing. Dari uraian diatas, maka satu hal lagi yang sangat penting perlu
dipersiapkan adalah sumber daya manusianya (SDM) untuk menghadapi perkembangan
TI, sehingga mampu melakukan pengembangan-pengembangan terhadap sistem existing dan berinovasi yang dapat
menjadi produk layanan kesehatan unggulan yang didukung oleh enabler pada sisi Teknologi Informasi.
Salah satu kewajiban pemerintah adalah menyediakan
layanan kepada masyarakat dalam berbagai
bidang misalnya bidang pelayanan kesehatan. Jangkauan pelayanan merupakan hal
penting yang dapat menentukan kinerja pemerintah. “Kecepatan, efektifitas, efisiensi,
pemerataan, dan jangkauan pelayanan merupakan sejumlah parameter penting yang
menentukan kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat.”(Kadiman 2006:89). Pelayanan secara
elektronik dengan teknologi informasi dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat disalurkan dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga
memberikan fleksibilitas dan kelengkapan layanan yang setara dengan layanan
langsung secara personal. Dari segi kualitas, sebaiknya diberikan secara merata
untuk berbagai kelas, sosial, ekonomi dan pendidikan. Selain merealisasikan
kelengkapan layanan, perlu adanya penyuluhan mengenai teknologi informasi yang
bergerak di bidang kesehatan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari
penyalahgunaan sistem informasi serta memberikan informasi mengenai manfaat ICT
dibidang kesehatan.
Namun, saat ini yang menjadi masalah utama dalam
implementasi e-Service di Indonesia
adalah luas cakupan. Layanan seharusnya tersedia merata di seluruh wilayah
geografis yang berbentuk kepulauan dan tingkat kepadatan penduduk yang
berbeda-beda. Untuk pengembangan lebih lanjut diperlukan dukungan dari
kementrian kesehatan dan operator sistem telekomunikasi, sehingga efisiensi, kecepatan serta
transparansi layanan kesehatan dapat berjalan.
3.
Penutup
3.1
Simpulan
Berdasarkan
uraian dalam pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
(1) Peran ICT dalam bidang kesehatan adalah
sebagai pusat informasi kesehatan, sebagai peyedia informasi yang terpercaya
dan mampu untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis
kesehatan berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan.
(2) Teknologi ICT yang digunakan dalam bidang
kesehatan yaitu
Sistem Computerized
Axial Tomography (CAT), Sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR), Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), dan Position Emission Tomography (PET).
(3) Upaya pengenalan ICT dalam bidang kesehatan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia adalah
dengan melakukan penyuluhan mengenai ICT serta mengembangkan sistem informasi
dalam bentuk situs internet yang interaktif, sehingga dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
3.2
Saran
(1) Sebaiknya pemerintah mulai merealisasikan program ICT, agar perannya dapat dirasakan oleh lapisan
masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
(2) Sebaiknya Departemen Kesehatan dan Operator Sistem
Telekomunikasi bagi instansi pelayanan kesehatan masyarakat menerapkan
ICT di
seluruh rumah sakit bukan hanya di daerah perkotaan yang maju saja, tetapi juga
di pelosok pedesaan.
(3) Sebaiknya pemerintah mulai melaksanakan
pengenalan mengenai ICT dan mulai merealisasikan ICT kesehatan dalam bentuk
situs internet kepada masyarakat.
4.
Daftar
Rujukan
Irawan, Yoke S., Koesoema, A.P., Soegijoko, S., Organizational Readiness in the
Implementation of Internet Based Community Telemedicine
Kadiman, Kusmayanto. 2006. Buku Putih-Penelitian dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta. (Modul)
Koesoema, A.P., Irawan, Yoke S., Soegijoko, S., Preliminary Design of a Community
Telemedicine for Disease Surveillance & Outbreak Management, accepted at
Medetel 2006, Luxembourg 2006.
Koesoema, A.P., Irawan, Yoke S., Soegijoko, S., Preliminary Design of a Community
Telemedicine for Tuberculosis Control, accepted at World Congress on Medical
Physics & Biomedical Engineering 2006, Seoul, 2006
NJ speeds sports betting by more than $50M, adds online
BalasHapusNew Jersey, April 20, 2021. (PRESS RELEASE) -- 김해 출장마사지 The Borgata Hotel Casino 대구광역 출장안마 & Spa 수원 출장샵 and 여주 출장샵 The Water Club in Atlantic 남원 출장마사지 City will offer online wagering at